Pengalaman ke Trans Studio 30 Juli 2011
Walaupun
kejadiaan ini sudah lama, tapi gak ada salahnya kalau diceritakan kembali. Hari
Jumat aku bekerja seperti biasa di Workshop Volvo Cilegon. Tidak ada
rencana untuk hari libur besok karena kebetulan hari Sabtu dan Minggu kerjaan
libur. Setelah Jumatan , pekerjaan service dan penggantian pin shackle suspensi
depan kanan ( RH ) Truk Volvo B 9895 QZ milik PT AKR ( Shell Transporter )
selesai. Setelah pekerjaan selesai , Aku dan temanku Ihwan Dwi Wantoro beres -
beres peralatan kerja kami. Ketika kami selesai , temanku Ahmad Kosasih ( Spare
Part Departmen ) memberiku tantangan untuk jalan - jalan ke Trans Studio
Bandung. Kosasih baru saja browsing internet tentang Trans Studio Bandung dan
tertarik untuk kesana. Aku dan Ihwan pun serentak menjawab tantangan Kosasih
dengan ucapan MAAANGKKAATT TTOOKK ( Berangkat ).
Kami pun setelah pulang kerja pergi ke kost Ihwan dan Kosasih berdiskusi
tentang rencana kami . Usul punya usul ,akhirnya kami sepakat untuk berangkat
malam itu juga. Kamipun browsing internet tentang lama perjalana dari Cilegon
ke Bandung. Setelah mengetahui lama perjalanan ternyata +/- 5 jam , akhirnya
kami berangkat pukul 00.00 . Setelah menunggu 30 menit , akhirnya tiba bus
Arimbi jurusan Merak - Bandung yang kami nantikan. Dengan membayar ongkos Rp
55.000,00 kami pun bisa menikmati perjalanan yang nyaman sambil tidur dengan
memimpikan Trans Studio Bandung.
Pukul 05.15 aku terbangun, ternyata bus sudah memasuki wilayah Kota Bandung.
Bus dengan seat 2-2 membuatku tidur nyenyak ( biasanya cuma kuat naik bus
ekonomi seat 3-2 hehehe ). Setibanya di Terminal Leuwi Panjang kami pun
bergegas mencari toilet untuk mandi. Setelah mandi dengan membayar Rp 2000
kamipun segera mencari sarapan. Langkah kami terhenti di depan bubur ayam khas
Bandung. Bubur seharga Rp 6000 itu menjadi andalan kami memulai petualangan
kami hari itu. Karena tidak tahu rute menuju Trans Studio , kamipun coba
bertanya dengan seseorang di Halte bus yang terletak tak jauh dari Terminal
Leuwi Panjang. Sesuai petunjuknya kamipun meneruskan perjalanan dengan menaiki
angkot yang nantinya turun di Kiara Condong dengan ongkos Rp 4000. Sesampainya
di Jalan Gatot Subroto kamipun segera berpindah angkot menuju ke Bandung
Supermall. Karena masih jam 08.30 kamipun jalan-jalan di dekat BSM dan
sampailah kami di Mc Donald. Kamipun sempat memeli es krim yang cuma Rp 5000.
Dasar tidak terbiasa pagi- pagi makan es krim temanku Ihwan harus setor di pom
bensin dekat Mc Donald. Wah jam sudah menunjukkan jam 09.30 saatnya menuju
Trans Studio Bandung.
Gambar Peta Trans Studio
Wah
Trans Studio sudah mulai ramai. Kamipun bergegas ke Loket dan membeli
tiket. Trans Studio mewajibkan kita
membeli Kartu Elektronik senilai Rp 10.000 saja. Langsung deh kami top up Rp
610.000 ( Tiket masuk 3 orang @ Rp 200.000 + Mega Card ). Sebelum masuk wahana
kami sempatkan foto – foto sebentar di luar. “Ayooooo…buruan masuk”, kata
Kosasih.
Gambar di depan Trans Studio
Gambar Mega Card
Gambar Struk Pembelian Tiket
Gambar Kosasih di depan Pengukur Tinggi Badan sebelum masuk Wahana tertentu
Kamipun segera menaiki elevator menuju lantai 2. Memasuki Trans Studio
bawaan kami diperiksa petugas karena dilarang membawa makanan dan minuman dari
luar. Setelah masuk kamipun takjub dengan Trans Studio. Kamipun akhirnya
memutuskan untuk menaiki Vertigo. Itu lho yang bentuknya mirip Kicir – Kicir di
Dufan. “Waw..waw..waw…”,akupun menjerit sekuatnya ( lebay…). Setelah perut kami
dikocok – kocok Vertigo kami langsung lanjut ke Giant Swing. Permainan ini
lebih gokil lagi, bentuknya mirip ayunan dan bisa muter tempat duduknya. Jadi
sambil berayun tempat duduk kita akan berputar terus.( Untung g muntah.hehehe). Coba liat ekspresi ane di foto bawah( yang di pojok kanan bawah....gokil ya...hehehe)
Gambar Giant Swing
Kamipun
beristirahat sejenak di Trans Broadcast
Museum disini kami tau proses dubbing serial unyil dan akupun mencoba jadi
presenter Insert.(Mirip Indra Herlambang.hehehehe…..). Tapi siapkan Rp 50.000 untuk membeli CD rekaman kita waktu jadi presenter insert.
Gambar jadi Presenter Insert
Gambar CD jadi Presenter Insert
Lanjut ah istirahatnya
tapi sambil naik Sky Pirates yang berbentuk kapal gantung sambil melihat
pemandangan Trans Studio dari atas. Puas beristirahat kami coba pindah ke Dunia
Lain. Ini…ni…di antara kami bertiga, aku yang paling penakut masalah beginian (
ngelesss.hehehe). Mau masuk saja aku sudah menjerit karena ada cewek pakai
pakaian penyihir yang aku kira patung tiba- tiba bergerak ( konyol banget tingkahku
waktu itu). Di dalam Dunia Lain kami naik kereta yang akan mengitari biorama
yang menyeramkan dan lagi-lagi akupun harus memegang tangan Ihwan erat-erat.(Tapi
bukan Maho lho.hehehe…).
Gambar di Wahana Dunia Lain
Gambar saat hampir di tombak Suku Afrika
Lepas dari Dunia Lain kami lanjut ke permaina yang
menguji adrenalin lagi Negeri Raksasa. Permainan ini mirip Hysteria di Dufan,
tapi ketika naik kita dapat melihat film tentang raksasa di negeri awan. Terus
kita akan tiba- tiba dijatuhkan dari atas dan waw…waw…waw…Akupun berteriak dan
wahananya naik lagi. Yang konyol di sebelahku ada anak kecil dan tidak teriak
sama sekali. Anak kecil itu bilang “ Mas coba deh,waktu turun tangannya g usah
pegangan rasanya asyik. Dalam hatiku “ Palalu peyang dhek” aku aja takut setengah
mati. Penderitaanku akhirnya berakhir dan kami meneruskan permainan ke Kong
Climb, disini kita coba panjat tebing dan mencoba memencet tombol yang terletak
di paling atas. Kamipun berhasil dan beroleh pin Trans Studio.hehehe…
Gambar panjat tebing di Kong Climb
Kamipun
lanjut di permainan santai lagi yaitu Trans Car, karena Cuma 1 mobil diisi 2
orang. Akhirnya aku dan Kosasih satu mobil dan Ihwan di mobil satunya. Permainan ini mirip Bom- Bom Car
Gambar Ihwan naik Trans Car
Setelah
itu kami melanjutkan di wahana satu-satunya terkena sinar matahari yaitu Yamah
Racing Coaster. Wahana ini sudah terlihat di luar gedung Trans Studio dan mirip
roaler coaster. Cuma wahana ini buntu ujungnya, kita akan melaju dengan cepat
sampai ujung lintasan dan mundur dengan kencang balik ke tempat start( Bener-
bener gokil…….hahaha). Kebetulan waktu itu tidak semua wahana Trans Studio
dapat kita masuki karena masih dalam proses pembangunan. Setelah itu kamipun
mencoba berbasah- basah ria di Jelajah. Wahana ini mirip Niagara di Dufan. Kami
naik kapal menyusuri sungai di pedalaman Afrika ceritanya. Terus kapal kami di
bawa naik ke menara dan akan meluncur ke bawah….byurrrrrrr….( basah
semua.hehehe). Lagi- lagi ekspresi aku lebay saudara-saudara.(yang ketawa aku lembar sandal.hehehe).
Gambar Jelajah
Setelah
berbasah- basah ria kamipun melanjutkan ke Si Bolang, di sini kami bermaksud
sekalian mengeringkan baju.hehehe…Wahana ini mirip Istana Boneka di Dufan
bonekanya mirip semua mukanya. Cuma disini kita naik kereta lain dengan istana
boneka yang naik perahu. Kamipun puas dari jam 10.00 sampai jam 14.00
menjelajahi wahana Trans Studio. Kami akhiri petualangan dengan berbelanja souvenir
Trans Studio dan makan HokBen di Bandung Super Mall yang bersebelahan dengan
Trans Studio. Waktunya pulang tiba, kamipun melanjutkan perjalanan ke teminan
Leuwi Panjang. Di sana Aku dan Ihwan pulang ke Merak sementara Kosasih pulang
di rumahnya di Kampung Rambutan. Perjalanan dari Bandung jam 16.00 akhirnya
berakhir di Merak jam 22.00. Sekian pengalamanku jalan- jalan di Trans Studio. Terima kasih telah menyimak.